Perbandingan Motor Honda PCX dan Yamaha Nmax

Pada 2015, skuter matik (skutik) mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia. Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), dari 6.480.155 unit motor yang terjual, segmen skutik mendominasi dengan angka penjualan 4.877.725 unit. Demikian dikabarkan AntaraNews.
Salah satu jenis skutik yang tengah menjadi tren saat ini adalah skutik berbadan bongsor dengan mesin 150 cc.
Saat ini baru ada dua skutik jenis itu yang berkompetisi merebut hati pengguna kendaraan roda dua ini di Indonesia, yaitu Honda PCX dan Yamaha NMax.
Jika Anda berencana mengikuti tren namun belum bisa menentukan pilihan, kami akan coba membantu Anda dengan membandingkan kedua skutik ini.

Desain

Varian PCX, yang hadir sejak 2012, melengkapi keluarga skutik Honda sebelumnya, yakni Vario, Beat, dan Scoopy. Ketiganya punya kotribusi bagi Honda untuk menguasai tahta segmen skutik di Indonesia.
Desain PCX 150 tampak menarik pada pandangan pertama, seperti yang diutarakan salah satu blogger otomotif lokal ternama Yogas Erlangga.
"Tak perlu diperdebatkan, bodi dan lekuk tubuh Honda PCX terutama dari samping akan membuat siapapun suka," tulisnya dalam blog Kobayogas saat menilai motor ini secara fisik.
Penampilan yang dinilainya elegan namun tak mengurangi kesan sporty, membuat blogger asal Bekasi tersebut memberikan nilai plus pada skutik 150cc ini. Bahkan ia mengatakan, waktu inden empat hingga enam bulan untuk mendapatkan motor ini, takkan terasa setelah melihat motor ini tersedia di garasi Anda.
Lamanya waktu pemesanan tersebut dikarenakan Honda PCX 150 tidak diproduksi di Indonesia, melainkan diimpor utuh (completely built up/CBU) dari pabrik Honda di Thailand.
Sementara itu Yamaha NMax diproduksi di dalam negeri oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing sehingga waktu tunggu untuk mendapatkannya tidak terlalu lama.
Motor yang diluncurkan pada Juni 2015 ini mengusung desain modern dan mewah. Kami melihat desainnya mirip dengan varian skutik BMW. Penampilan perlente tentunya bakal mendongkrak prestise pengendara sehingga tak heran jika NMax langsung merebut perhatian.
Dalam sebuah survei kecil-kecilan yang dilakukan Kobayogas terhadap enam wanita,empat orang langsung mengagumi desainnya dan memberi NMax nilai 9 dari 10.

Dimensi

Sekilas NMax tampak lebih besar daripada PCX walau sebenarnya PCX memiliki bodi lebih panjang. Honda PCX 150 hadir dengan dimensi panjang 1.970 mm, lebar 738 mm, dan tinggi 1.094 mm, sementara NMax 1.955 mm x 740mm x 1.115 mm.

Mesin

Masuk sector dapur pacu, Honda PCX 150 dibekali teknologi unggulan skutik Honda. Ia menggunakan mesin berteknologi eSP (enchanced smart power), ACG starter, Idling stop system, dan dilengkapi dengan pendingin cairan.
Pada Yamaha NMax, ada filosofi mesin Blue Core, yang dilengkapi dengan VVA (variable valve actuation), yang secara presisi mengatur kinerja empat klep-nya. Seperti halnya PCX, NMax juga menggunakan pendingin cairan untuk menjaga performa mesin lebih baik.
Meski sama-sama bersilinder tunggal, nyatanya NMax unggul dalam hal performa. NMax 150 mampu menghasilkan 14,7 hp pada 8.000 rpm, dengan torsi puncak 14,4 Nm diputaran 6.00 rpm. PCX hanya bisa mencatat 12,9 hp pada putaran 8.500 rpm, dengan torsi 13,1 Nm pada 5.500 rpm.
Mengenai konsumsi bahan bakar, Honda mengklaim PCX 150 dapat menempuh jarak 50,7 km dengan satu liter bensin, sementara Yamaha NMax diklaim memiliki efisiensi bahan bakar 50 km per liter.
Akan tetapi pengujian yang dilakukan oleh berbagai media dan blogger menunjukkan angka yang berbeda, antara 35km/liter hingga 40km/liter, baik untuk PCX maupun NMax, tergantung kondisi jalanan saat tes dilakukan.

Fitur unggulan

Dilansir dari situs resmi AHM, PCX memiliki fitur-fitur canggih, diantaranya Idling Stop SystemComby brake System (CBS), PGM-FI, alarm anti maling, standar samping otomatis, kunci kontak bermagnet, dan charger gawai/ponsel.
ISS diklaim Honda merupakan fitur unggulan yang belum ada di skutik premium lain. Fitur ini secara otomatis akan mematikan mesin kendaraan saat berhenti lebih dari 3 detik. Mesin akan menyala kembali saat selongsong gas diputar. Demikian dikabarkan Okezone.
Sedangkan NMax pengendalkan pengereman ABS sebagai fitur unggulan guna mencegah ban mengunci. Dilengkapi juga dengan standar samping dan lampu yang menggunakan LED.

Kaki-kaki

PCX hadir dibekali pelek berdiameter 14 inci, dengan ukuran ban 90/90-14 dan 100/90-14. Honda menggunakan rem cakram di depan dan tromol pada roda belakang.
Sementara itu NMax cukup unik dengan menggunakan lingkar pelek tak biasa, yakni 13 inci. Dengan ukuran ban 110/70-13 dan 130/70-13, membuat roda NMax nampak lebih besar. Sebagai penunjang pengereman, NMax mengusung rem cakram dikedua roda, dengan tambahan fitur Anti-lock Braking System (ABS) pada NMax versi ABS.

Harga

Dengan segala kelebihannya, AHM berani membanderol PCX seharga Rp39,8 juta. Sedangkan Yamaha Indonesia merilis NMax nyaris Rp12 juta lebih murah, yakni Rp27,9 juta (ABS) dan Rp23,5 juta (non ABS).
Harga PCX jauh lebih mahal karena, seperti sudah kami sebutkan di atas, diimpor secara utuh (CBU) dari Thailand sementara NMax diproduksi di Indonesia oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Kesimpulan

Hingga saat ini, dari segi penjualan NMax jauh mengungguli PCX. Menurut data penjualan AISI yang dikutip Viva.co.id, sepanjang 2015 Yamaha NMax berhasil terjual sebanyak 89.286 unit, jauh lebih tinggi dari angka penjualan Honda PCX yang hanya 3.852 unit.
Harga jelas masih menjadi pertimbangan utama para pembeli kendaraan di Indonesia walaupun PCX memberikan lebih banyak fitur canggih ketimbang NMax.
Tahun lalu, Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) juga menganugerahkan gelar Forwot Motorcycle of the Year kepada NMax karena dianggap mampu memenuhi kebutuhan pengendara di Indonesia dengan baik, mulai dari desain, fungsi, harga, dan fitur yang ditawarkan.