Perbandingan Antara Surat Kabar Suara Pembaruan dan Republika (sampai tahun 2009)

Surat Kabar Suara Pembaruan 



Suara Pembaruan adalah sebuah surat kabar yang terbit pada sore hari dan berpusat di Jakarta. Koran Suara Pembaruan pertama kali terbit pada tanggal 27 April 1961 dengan nama Sinar Harapan yang diterbitkan oleh PT. Sinar Kasih. Pada tahun 1986, kondisi dunia surat kabar Indonesia terguncang, dan ketika itu harian umum ini dicabut izin terbitnya oleh pemerintah Orde Baru. Namun HG Rorimpandey selaku pemimpin umum, terus mencari cara untuk bisa kembali menerbitkan Sinar Harapan. Pada tanggal 4 Februari 1987 setelah melalui negosiasi panjang dengan pihak pemerintah, pengelola diizinkan kembali menerbitkan koran dengan nama baru yaitu Suara Pembaruan dengan organisasi penerbit baru yaitu PT. Media Interaksi Utama dengan susunan redaksi yang juga baru. Koran Suara Pembaruan baru ini memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan koran sebelumnya termasuk logo dan rubrikasinya. 

Setelah era reformasi, beberapa pentolan Suara Pembaruan keluar dari manajemen dan menerbitkan sebuah koran baru dengan nama Sinar Harapan, sehingga saat ini kedua koran ini yang pada dasarnya dari akar yang sama bersaing di pasar koran sore. Suara Pembaruan sendiri terbit setiap hari dengan edisi Minggu-nya sudah diedarkan di pasar berbarengan dengan edisi Sabtu sore. 

Eedisi hariannya berisi dengan berita-berita seperti politik, ekonomi, hukum dan lain-lain, sedangkan edisi Minggu Suara Pembaruan bercorak lebih santai dan soft. Beritanya dikemas lebih ringan untuk menemani akhir pekan para pembacanya. Sejak tahun 2006, Suara Pembaruan memiliki kemitraan strategis dengan Globe Media Group, sebuah grup penerbit yang mengelola beberapa media cetak diantaranya koran bisnis Investor Daily, Majalah Investor, majalah Globe Asia, dan koran berbahasa Inggris The Jakarta Globe. Seperti halnya koran-koran mainstream pada umumnya, Suara Pembaruan terbit dalam versi cetak, versi online (www.suarapembaruan.com) dan versi e-paper (epaper.suarapembaruan.com). 

Peredaran Suara Pembaruan meliputi sekitar 85% di Jabodetabek dan 15% di kota-kota lain di Indonesia. Banyak kalangan menilai Suara Pembaruan adalah koran sore terbesar di Indonesia. Menurut Nielsen Media Research, profil pembaca Suara Pembaruan adalah pria (67%), usia 30-39 tahun (51%), usia 20-29 tahun (38%), SES A1, A2 (40%), white collar (56%), blue collar (25%), pendidikan SLTA (58%) dan universitas (25%).


Surat Kabar Republika 

Dalam sejarahnya, Republika adalah koran yang dibentuk dalam lingkungan komunitas muslim di Indonesia dan ditujukan bagi publik di Indonesia. Munculnya organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia berupaya dapat menembus pemerintah untuk izin penerbitan berbuah. Republika dapat diterbitkan secara perdana pada tanggal 4 Januari 1993 di Jakarta.

Koran ini terbit di bawah bendera perusahaan PT Abdi Bangsa, namun pada akhir tahun 2000, mayoritas saham koran ini dimiliki oleh kelompok Mahaka Media. PT Abdi Bangsa selanjutnya menjadi holding company, dan Republika berada di bawah bendera PT Republika Media Mandiri, salah satu anak perusahaan PT Abdi Bangsa. Di bawah bendera Mahaka Media, kelompok ini juga menerbitkan majalah Golf Digest, koran berbahasa mandarin Harian Indonesia, majalah Parents, majalah a+, radio Jak FM, dan JakTV. Mahaka Media juga melakukan kolaborasi dengan kelompok radio Prambors, terutama radio Female dan Delta. 

Walau berganti kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi maupun misi. Namun harus diakui, ada perbedaan gaya dibandingkan dengan sebelumnya. Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi lebih kuat. Karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang. Republika menjadi makin profesional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim. Pertama kali terbit tampil dengan "Desain Blok" (modular lay out) yang tak lazim, yang kini diikuti oleh semua koran di Indonesia. Republika pun memperoleh gelar juara pertama Lomba Perwajahan Media Cetak 1993. Tahun 1995, membuka situs surat kabar pertama dan situs berita pertama di Indonesia. Tahun 1997, menjadi yang pertama mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh ( SCJJ ). Salah satu koran pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah. 

Pada 31 Januari 2000, Republika menjadi koran pertama yang melakukan resizing. Pada umumnya koran di Indonesia menggunakan kertas ukuran sembilan kolom. Hal ini terlalu lebar dan tidak ergonomis. Di dunia pada umumnya koran telah berubah ke ukuran tujuh kolom. Agar pembaca tak kaget, maka Republika memulai perubahannya dengan ukuran delapan kolom. Ketika seluruh koran pada 2005 berubah ke delapan kolom, maka pada 2 Januari 2006 Republika berubah ke tujuh kolom. Pada 2 Januari 2009 koran terbesar di Indonesia juga kemudian berubah ke tujuh kolom seperti Republika.

Tahun 2006, mulai edisi September, Republika memberikan sisipan gratis majalah olahraga Arena. Ini merupakan hal yang pertama pula bagi pers Indonesia: beli koran dapat majalah. Di Amerika Serikat, hal itu sudah lazim. Misalnya The New York Times memberikan sisipan majalah olahraga Play dan majalah umum The New York Times Magazine. Republika juga koran pertama yang sejak awal menjadi perusahaan terbuka dan telah listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). 

Hingga kini, Republika telah mengalami berkali-kali pergantian pemimpin redaksi. Pemimpin redaksi yang pertama adalah Parni Hadi, lalu Andi Makmur Makka, Zaim Uchrowi, Tommy Tamtomo, Yayat Supriyatna, Asro Kamal Rokan, dan saat ini adalah Ikhwanul Kiram Mashuri. 

Beberapa penghargaan yang telah didapat oleh Harian Republika adalah :

a. 1993: Juara Pertama Lomba Perwajahan Media Cetak.

b. 2005: Koran Terbaik 2004 dari Dewan Pers, yang menilai dari sisi penerapan kaidah jurnalistik.

c. 2006: Koran Terbaik 2005 dari Dewan Pers.

d. 2007: Koran Nasional Terbaik 2006 dari Majalah Cakram, sebuah majalah komunikasi, kehumasan, dan periklanan.

e. Beberapa kali meraih penghargaan dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa sebagai koran berbahasa Indonesia terbaik, peringkat I maupun peringkat di bawahnya. 

f. Penghargaan Perorangan, wartawan-wartawan Republika meraih berbagai macam penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), maupun dari berbagai institusi lainnya. 

Kerjasama yang telah dilakukan Harian Republika dengan penerbitan luar negeri adalah :

a. 2006: Bekerja sama dengan The New York Times untuk menerbitkan kolom tanya jawab WINNING bersama Jack & Suzy Welch tentang manajemen. Jack Welch adalah orang yang sukses memimpin perusahaan raksasa Amerika Serikat, General Electric. Bukunya yang berjudul Winning menjadi best seller. Judul buku itulah yang kemudian dijadikan nama rubrik kolom tanya jawabnya. Kolom ini diasuh bersama istrinya, mantan pemimpin redaksi majalah manajemen.

b. 2006: Bekerja sama dengan koran terbesar di Malaysia, Berita Harian. Republika memberi ruang satu halaman untuk Berita Harian dan satu halaman untuk The New Straits Times, koran berbahasa Inggris yang masih satu grup dengan Berita Harian. Masing-masing sekali dalam sepekan. Republika juga terbit di Berita Harian, sepekan dua kali. Masing-masing satu halaman.

c. 2006: Menerbitkan majalah World Cup 2006. Majalah ini menjadi panduan bagi penikmat sepak bola dalam menyambut Piala Dunia 2006 di Jerman.

d. 2006: Menerbitkan majalah Cahaya Ramadhan. Majalah ini menjadi panduan dalam menjalani ibadah puasa.

e. 2006: Menerbitkan majalah Panduan Haji. Majalah panduan ibadah haji ini dibagikan gratis kepada seluruh jamaah haji Indonesia pada tahun itu yang berjumlah sekitar 200 ribu orang.